Borok

Yang jijikan, giloan, minggir sejenak yak gaes.

Aku mau cerita. Dulu tu aku kalau SD langganan borok. Yak tahukan borok, semacam luka akibat nanah yang sering dikuwek kuwek lalu njleber aliyas melebar kek martabak.

Suatu ketika, pas kelas 4 SD apa ya, aku dapat borok yang diameternya 5 cm di lutut. Entah kenapa, aku totolin itu borok dengan yodium (semacam obat merah). Setelah ditotolin, ternyata warnanya jadi menarik, kayak kembang sepatu. Dan tahu gak gaes, borok itu kalau dicium baunya enak lho hahahahaaa. Don't try this at home.

Apesnya, pas ke sekolah, Si Heri ceking, teman sekelasku mbawa tempat sampah gedhe dari kayu dan ga sengaja itu tempat sampah nyenggol borokku yang mengakibatkan si borok kesayangan itu copot dan berdarah-darah. Alamaaaaaaak.

Nah pasca insiden kesenggol keranjang sampahnya Heri, anehnya besoknya borokku langsung garing. Besoknya lagi mengelupas. Besoknya lagi sembuh. Padahal tu borok udah nangkring lama banget. Sampai beranak satu atau dua gitu.

Yak jadi akhirnya misteri kenapa emak-emak di desaku bilang kalau borokan itu, sodorin ke ayam biar dipatukin kalau mau sembuh telah terpecahkan. Hahaaaaa... Nasehat yang absurd tapi koq ya bener ya. Cuman bedanya di aku, dipatuk keranjang sampahnya Heri. Eh Si Heri sekarang apa masih tinggal di desa mepetan yak. Desa yang dulu suka ngadain pertandingan sepak bola yang bapak-bapaknya pakai daster ibu hamil (dengan perut yang dikasih helm apa ya, pokoknya buncit) dan pakek mek ap kalok lagi tanding. Hahahaaa.

Nih, kalau pengen tahu kayak apa itu borok. Tapi ini borok tipis. Borokku lebih tebal, garing di luar lembut di dalam. Tsaaah malah ngiklan.



Gambar diambil dari sini: http://2.bp.blogspot.com/-DmWiEvFCpO0/VHAyX2nCshI/AAAAAAAAFmc/aclBwq_dWU8/s1600/obat%2Btradisional%2Bborokan.jpg



Komentar

Populer